Masih terekam dalam benak kalbu
Atas semangat empat limamu
Berjuang demi ibu pertiwi
Mengukir tinta emas tuk negeri ini
Perjuanganmu,
Bertempur tanpa lelah
Berkorban tanpa keluh kesah
Dengan lantang kau teriakkan : MERDEKA!
Jeritan tangis riuh tak berhenti
Suara tangis dari penjuru pertiwi
Tak kuasa meratap pilu hati ini
Jika hari itu ku hadir menjadi saksi
Kini, tujuh puluh tahun sudah berlalu,
Sukmamu terganti tunas-tunas baru bangsamu
Yang mewarisi semangatmu dalam dada
Yang bergemuruh dalam juang dan karya
Disini,
Diujung negeri kami teruskan perjuanganmu
Dipuncak pertiwi kami kobarkan semangatmu
Dalam kenangmu kembali utuh
Bagimu negeri,
Semangat berjuang tanpa henti
Mewujudkan mimpi republik ini
Untuk tumbuh besar menjadi lebih baik
Atas semangat empat limamu
Berjuang demi ibu pertiwi
Mengukir tinta emas tuk negeri ini
Perjuanganmu,
Bertempur tanpa lelah
Berkorban tanpa keluh kesah
Dengan lantang kau teriakkan : MERDEKA!
Jeritan tangis riuh tak berhenti
Suara tangis dari penjuru pertiwi
Tak kuasa meratap pilu hati ini
Jika hari itu ku hadir menjadi saksi
Kini, tujuh puluh tahun sudah berlalu,
Sukmamu terganti tunas-tunas baru bangsamu
Yang mewarisi semangatmu dalam dada
Yang bergemuruh dalam juang dan karya
Disini,
Diujung negeri kami teruskan perjuanganmu
Dipuncak pertiwi kami kobarkan semangatmu
Dalam kenangmu kembali utuh
Bagimu negeri,
Semangat berjuang tanpa henti
Mewujudkan mimpi republik ini
Untuk tumbuh besar menjadi lebih baik
Mengenang 17 Agustus 2015, 70 Tahun Republik ini Merdeka
Merah Putih dari Puncak Papua
Kibaran sang merah putih diujung negeri |
Pidato Pak Bupati : Natalis Tabuni, Bupati Sugapa |
Anak-anak SMP, SMA dan Pegawai Pemda |
Adik adik SD yang biasa kami ajar |
Setelah upacara selesai |
Mas Amin bersama ketua suku yang beristrinya 25 dan anaknya seratusan : Aita (Bapak) Oktovianus Sondegau |
0 comments:
Post a Comment